Sabtu, 31 Oktober 2015

.

Nama nama.
JAWARA BETAWI.
1. BANG JUNED. Jago Cakung. Lahir.1765. Wft 1868.M
2. BANG PITUNG. Jago Rawa Belong. Lahir 1840 wft. 1870. M
3. BANG ANGKRI. Jago Pasar ikan. 1880 .
4. BANG MURTADO. Jago kemayoran.1850. M
5. BANG SAYUTI. Jagoan Cengkareng.1885.M
6. BANG SABENI. Jagoan Tanah Abang. 1948. M
7. BANG AYUB. Jagoan Teluk naga. 1890. M
8. BANG GUNTANG Jago Rawa mangun. 1930.
9. BANG RAWIN. Jagoan Pengasinan. Lahir 1720. Wft. 1810.M
10. BANG SAWIN. Jagoan Tanah Apit. Thn.1930. M
11. BANG ENTONG. Jagoan kampung Rawa.Thn.1950.
12. BANG RONDA. Jagoan Marunda. Thn. 1820.
13. BANG SIDIH. Jago Rawa Bambu.Thn.1928.M
14. H. JOLEH. Jago Rawa Tembaga. Thn. 1925.
15. BANG MADRAIS. Jago Rengas. Thn. 1880.
16. BANG JIIT. Jago Kayu Tinggi.Lahir 1835. Wafat 1940.
17. BANG RINDON. Jago Eretan. 1855.
18. BANG DADAP. Jago Sepatan. Thn. 1780.
19. H. MAT ITEM. Jago Kemanggisan. 1825.
20. H. DARIP. Jago Klender.thn 1930.
21. BANG RIBI. Jago Pisangan. Thn.1805.
22. BANG SUAEP. Jago Gempol.thn. 1930.
23. BANG JUPRI. Jago Buwaran. Wafat 1775.
24. BANG MATSANI. Jago Pecah Kulit. Thn. 1890.
25. BANG SARBINI. Jago Gabus.. Thn.1890.
26. BANG MARDAN.(madang)
Jago Sungai Niri.
Thn. 1820.
27. BANG RAISAN. Jago Bukit Duri. Thn 1888.
28. BANG RAUSIN. Jago Cilincing. Thn 1790.
29. BANG KISA. Jago Pasar Rebo. Thn 1805.
30. MAT CODET. Jago Pasar Senen. Thn.1889.
Dan masih banyak yg lainnya.

Raden Ismaya

MAKNA LEMAH ABANG.
DAN MAKNA SITI JENAR. MENURUT KANJENG SYEIKH SITI JENAR.
Arti dari kedua kalimat tsb adalah sama saja.
Kalimat SITI JENAR.
Berasal dari bahasa Palawa. Yg bila kita
artikan kedalam bahasa indonesia. Artinya adalah TANAH MERAH.
Demikian pula dgn Kalimat LEMAH ABANG.
Berasal dari bahasa jawa.
Bila kita Artikan kedalam Bahasa indonesia. Artinya Adalah.
TANAH MERAH.
Kedua kalimat tsb antara Siti Jenar dan Lemah abang.
Menurut kanjeng syeikh Siti kedua Kalimat tsb Punya makna yg sama,
Yg mana dua kalimat tsb disandang oleh nya sebagai Gelar, kewaliannya dgn julukan SYEIKH SITI JENAR. Atau
SYEIKH LEMAH ABANG.
Arti dari Gelar SITI JENAR. Bukan yg selama ini diartikan orang dgn arti yg asal jeplak saja.
Banyak orang meng artikan kalimat Siti Jenar dgn arti CACING TANAH.
Gelar tsb diatas diberikan oleh orang yg tdk bertanggung jawab. Dan tdk mengerti akan makna yg sebenarnya dari kalimat SITI JENAR.
Kalimat siti jenar diartikan dgn sebutan Cacing tanah.
Dari sebutan Tsb sangat jelas terlihat adanya unsur fitnah dan kebencian yg sangat mendalam.
Terlahir dari hati yg penuh kedengkian, dan sirik atas kemampuan yg dimiliki oleh orang lain.
Gelar siti jenar diartikan sebagai Cacing Tanah, Bilamana yg memberikan arti tsb dari seorang tokoh agama, yg sdh sekelas wali, betapa Hati orang tsb buruk sekali.
Dan tdk pantas menyandang predikat sebagai seorang wali.

SITI JENAR ATAU LEMAH ABANG. Dari dua bahasa yg berbeda. Namun artinya sama,
Yaitu Tanah merah. Atau syeikh lemah abang.
Dan bukan Syeikh Cacing Tanah.
ARTI YG SEBENARNYA MENURUT KENJENG SYEIKH SITI JENAR DALAM VERSINYA TANAH MERAH YG DIMAKSUDKAN DISINI ADALAH BUKAN JENIS TANAH YG KITA PIJAK.
NAMUN TANAH MERAH YG DIMAKSUD DGN KALIMAT SITI JENAR ATAU LEMAH ABANG ITU ADALAH DARAH DAGING.
Karena darah daging dari tubuh manusia dan hewan, didapatkan dari makanannya yg semua berasal dari tumbuh tubuhan yg berada di muka bumi.
Intisari dari makanan yg kita makan.. Mengandung Nutrisi, vitamin, kalori, dan mineral.. Yg membentuk menjadi darah daging pada tubuh kita.
Tubuhmu adalah darah dagingmu.
Yg dibesarkan dari saripati tanah..
Yg kelak ketika dirimu sdh wafapat maka tubuhmu akan menjadi Bangkai, membusuk dan Hancur kembali menjadi mineral Bumi. Kemudian mineral tsb akan dimakan oleh akar akar dari tumbuh tumbuhan, kemudian tumbuh tumbuhan tsb akan menghasilkan daun dan buah buahan yg sangat enak. Yg akan dimakan kembali oleh hewan dan manusia..dan menjadi darah daging pada hewan dan manusia.. Dan bersirkulasi terus pada kehidupan selanjutnya sampai bumi kiamat.. Itulah Siti jenar, itulah lemah abang.
TUBUHMU ADALAH SITI JENAR.
TUBUHMU ADALAH LEMAH ABANG.
TUBUHMU ADALAH TANAH MERAH.
Yg akan besirkulasi kembali menjadi tanah dan Tumbuh tumbuhan, dan TUBUHMU AKAN DIMAKAN KEMBALI OLEH ANAK CUCUMU, DAN MENJADI SITI JENAR YG BARU.
DARAH DAGING, INILAH YG OLEH KANJENG SYEIKH SITI JENAR DISEBUT. SITI JENAR ATAU LEMAH ABANG.
LEMAH ABANG. Dari bahasa Jawa. Yg artinya TANAH MERAH.
SITI JENAR. Dari Bahasa Palawa.
Yag artinya.
TANAH MERAH.
SITI. Artinya.= TANAH.
JENAR. Artinya. = MERAH.
Jadi Betapa kejinya hati kita kalau kita mengatakan Siti jenar itu artinya Cacing tanah.
Semoga saja dgn adanya postingan ini, orang tsb dibukakan hati dan pikiran nya sehingga tdk lagi mengatkan kanjeng SYIKH SITI JENAR ADALAH Cacing tanah.
SEPANJANG MASIH ADA BUMI SITI JENAR TAK PERNAH MATI, PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI DIA AKAN TERUS BERSIRKULASI DAN BERINTERAKSI PADA JASMANI..


. Bagian. 1

ASAL USUL BANG JUNED JAGOAN CAKUNG.

Nama Asli. JUNAEDI. Bin JUFRI.
Nama Panggilan. JUNED.
Lahir tahun. 1765. M
Tempat Tinggal. Dikampung Cakung Galengan Tinggi.
Wafat dlm usia 110. Tahun. 1765 - 1875. M
Dimakamkan. Dikampung Cakung Galengan Tinggi.
Makam beliau menjadi makam keramat.
Kramat itu disebut
Kramat Galengan Tinggi.
Letaknya DiKampung Cakung Jakarta Timur.
letak tepatnya sekarang berada dibelakang Pt. Napoleon. (pabrik kunci)
BANG JUNED.
Anak dari AKI JUFRI, Jawara dari karanggan. Aki Jufri Lahir Thn. 1720. Wafat Thn. 1775. M usia 55 thn.
AKI JUFRI. Adalah Anak dari AKI JUMANTARA. Mantan Tumenggung dari mataram.
Lahir Thn. 1660. M wafat 1730.M
Dimakamkan dikomplek pemakaman Pangeran Jayakarta.
Jatinegara kaum jakarta timur.
Dan Nama Ibunya.
BANG JUNED. ONG NIO. Alias mpok ONIH atau mpok NIO.
Lahir thn. 1725. Wafat dlm usia 95 thn. 1820.
MPOK ONIH.
Putri Bungsu BABAH LO KHU SIN.
Atau biasa disebut ENGKONG KUSIN.
Seorang Ulama dan Achli Beladiri aliran Cha kung.
Beliau adalah Keturunan Tionghoa Bermarga LO. Selain kakeknya bang Juned. Beliau juga adalah gurunya bang juned. Beliau Bertempat tinggal dikampung ujung krawang.
Thn.1630 -1755 wafat dlm usia 125.Thn. Beliau dimakamkan disamping kanan rumahnya dipinggir kali ujung krawang.
makam beliau menjadi makam kramat dikampung ujung krawang.
Disebutnya kramat kong khusin.
Ibunya mpok ONIH atau mpok NIO.
Istri dari LO KHU SIN.
Atau Engkong khusin.
Bernama NIO MI.
Atau Nenek OMI.
Neneknya Bang Bang Juned. Thn.1635 - 1725.
Wft. Dlm usia.90 thn. Beliau adalah Anak dari BABAH LI MO.Thn.1585. Wft.1670.dlm usia 85 thn. Dimakamkan dipemakaman Pribadi. Dan sampai sekarang tempat pemakaman tsb masih ada dan masih digunakan masyaratkat menjadi Tempat pemakaman umum,
oleh masyarakat disebut KUBURAN LIMO.
Terletak dikampung ujung krawang.
Beliau adalah kakek Buyutnya Bang Juned. Beliau adalah seorang
Juragan pabrik perabot rumah tangga kalangan menengah, lemari, kursi. Dll.. (porniture)
Babah LI MO mempunyai Anak laki laki adik dari NIO MI.
Yg bernama LI SENG KIN Lahir thn. 1642. Wafat 1740. LI SENG KIN Mempunyai anak yg bernama LI SENG KHE. Lahir 1738.wafat 1828 Dalam usia 90 thn.
Semasa Hidupnya beliau belajar ilmu tasawuf agama islam. Kepada ayahnya sendiri, ayahnya adalah murid dari Lho khu sin. Kaka iparnya sendiri. LI SENG KHE
menikah kekampung Pulo Jahe, beliau tinggal dikampung pulo jahe membuka usaha pornitur menjadi cabang usaha bapaknya, disamping usaha porniture beliau juga mengajar taswuf agama islam,dan sampai wafatnya 1828.beliau dikampung pulo Jahe, makamnya menjadi makam keramat dikampung pulo jahe. Masyarakat setempat menyebutnya.
KERAMAT SENGKE.
Sampai saat ini masyarakat ujung krawang dan masyarakat pulo jahe mewarisi ilmu beliau yaitu ACHLI DIBIDANG PORNITURE. Dipulo jahe para pekerja pornitur LI SENG KHE dibuatkan kampung tersendiri, dan kampung mereka disebut kampung PETUKANGAN.
(sekarang disebut Pupar)
Itulah Asal usul Bang Juned jagoan Cakung.
ADAKAH YG MERASA KETURUNAN DARI SALAH SATU NAMA YG TERSEBUT DIATAS. Bila ada berarti anda salah seorang yg bersaudara dgn bang Juned jagoan cakung.


MASJID AL ALAM DIMARUNDA ADALAH MASJID TERTUA DI JAKARTA.
Masjid Al Alam adalah
salah satu dari 12 obyek
destinasi wisata pesisir di Jakarta Utara, letaknya berada persis di pesisir pantai Marunda.
Konon Masjid Al Alam itu
dibangun hanya dalam
tempo semalam pada
sekitar abad 16.M
dan termasuk salah satu
masjid yang tertua di Jakarta.
Wisata religi dengan
menelusuri jejak Islam di
Jakarta, melalui
peninggalan masjid tua,
merupakan hal yang
menarik.
Masjid Al Alam Marunda yang berlokasi di
Kampung Marunda Pulo
RW 07 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, salah satu tempat yang perlu dikunjungi.
Banyak pengunjung dari dalam dan luar kota yang datang karena daya tarik masjid tsb.
Masjid yang yang berdiri
sekitar abad ke-16 ini
kabarnya masih ada
hubungannya dgn kisah si Pitung, jagoan asal
Betawi.
Menurut cerita turun
temurun, pada abad ke 16.M ketika Fatahillah
membawa pasukan
gabungan Demak-Cirebon menuju Sunda Kelapa, salah satu bangunan yang
pertama didirikan adalah masjid ini, selain untuk tempat ibadah, juga dimanfaatkan untuk
mengatur strategi. Kemudian, masjid ini juga menjadi sarat nilai sejarah perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Pada tahuan 1628-1629,
saat rbuan prajurit
Mataram pimpinan
Bahurekso menyerang
markas VOC yang kini
menjadi gedung Museum Sejarah Jakarta.
Para prajurit Islam ini lebih dulu singgah di Marunda untuk mengatur siasat perang. Lubang kecil berbentuk
setengah oval terdapat di bagian kiri masjid yang dulunya dipakai untuk mengintai bala tentara musuh.
Banyak tokoh Betawi
bersembunyi di masjid ini saat dikejar Belanda, dan katanya mereka akan selamat, karena menurut cerita bila bersembunyi di Masjid ini mereka tidak
akan kelihatan.
Arsitektur masjid Al Alam
memang mengingatkan
kita pada masjid Demak,
namun berskala lebih mini berukuran, 10×10
meter persegi.
Secara fisik bangunan masjid Al Alam
berbentuk rumah joglo
yang ditopang oleh empat pilar bulat seperti kaki bidak catur. Sedangkan
mihrab pada masjid ini pas dengan ukuran badan saja.
dengan menjorok ke
dalam yang terletak di
sebelah kanan mimbar.
Berbeda dengan masjid
tua lain, masjid ini memiliki pebedaan yang
cukup unik yaitu
plafonnya yang hanya
setinggi dua meter dari
lantai dalam.
Sumur tua yang usianya
ratusan tahun terdapat di sebelah kiri masjid.
Sampai saat ini airnya
masih tetap mengalir dan tidak kering meski musim kemarau.
Beberapa bagian masjid
masih asli, di antaranya
tembok di ruang utama
masjid dan hiasan jendela yang terdapat di ruang pengimaman. Bagian dalamnya terbuat dari batu giok.
Tongkat di tempat
mimbar yang terukir
melingkar seperti ular
juga dianggap cukup
istimewa dan hanya
dikeluarkan setiap hari Jumat untuk kutbah. Masjid ini sangat
mengundang pesona bagi para peziarah.
Kedatangan para peziarah dari berbagai daerah.
Tidak lepas dari keistimewaan sejarah
Masjid Al Alam yang masih berhubungan dengan Walisongo ini.
Dengan ramainya para
peziarah, masyarakat bisa mengambil keuntungan dgn menjual makanan di sekitar Masjid Al Alam.
Dan dalam perkembangannya juga membawa manfaat
bagi masyarakat sekitar
Marunda, baik yang
berhubungan dengan
nilai-nilai islami maupun
Dgn kerezekian.
DAN MASJID AL BARKAH DIKAMPUNG BUWARAN CAKUNG JAKARTA TIMUR
Juga salah satu masjid tertua dikampung Cakung.
Masjid Al Barkah tsb didirikan pada abad ke 18. M. Diatas tanah wakaf Kumpi Ridin.
Dahulu pada thn 1970 an bangunan masjid ini tiang dan Dinding dindingnya masih menggunakan kayu pohon nangka, dan halaman depannyapun masih sangat luas, dibelakang masjid terdapat kober pemakaman umum. Namun kini masjid tsb sdh banyak mengalami pemugaran, bangunannya sdh terbuat dari batu bata merah, dan posisi bangunannya telah terdesak oleh jalan raya. Yg kini jaraknya dari pinggir jalan raya hanya tinggal 3 meteran. Dahulu jaraknya dari jalan raya sekitar 10 meteran. Konon Ceritanya Almarhum.
BP. PRESIDEN SOEKARNO Pada Tahun 1960 an. Pernah Sholat juhur dimasjid Al Barkah ini. Ketika beliau akan melakukan kunjungan kewilayah Bekasi.
SEMAR ' VERSI TIONGHOA.

Dalam keyakinan Orang orang Tionghoa dewa ini disebut THOO PE KONG.
Dewa Pemelihara Bumi. Dewa tertua, Dewa kearipan dan kebijakan serta kebajikan.
Yg memiliki ilmu tiada tandingan, kecuali sang pencipta.
Dalam Versi jawa disebut SEMAR BADRA NAYA. Atau disebut juga. SANGHIYANG MUNGET.
Dalam versi Sunda Wiwitan Galuh purwa. disebut.
SANGHIYANG BUHUN.
atau disebut juga Sang Hiyang JAGAD NATA.
Atau disebut juga. JANGGAN SAMARASANTA.
Nama aslinya adalah ismaya atau disebut juga Raden ismaya. *
Dewa ini tidak memiliki ibu atau bapa, konon kisahnya keberadaan dewa ini adalah sebagai wujud penyamaran sang hiyag ismaya.
Karena ketampanan dan kegagahan Sang Hiyang Ismaya sehingga dikhayangan Jonggring salaka. Dimana didalam Swarga maniloka terjadi Demam tinggi terhadap para bidadari, karena para bidadari Hatinya kesengsem, terhadap ketampanan dan kegagahannya sang hiyang ismaya.
Demi mengatasi semua itu sang hiyang ismaya melakukan Semedhi, dan mujasmadhi menemui Sang maha pencipta.
Beliau meminta wadag atau jasad yg buruk agar tdk disukai oleh para bidadari, kemudian sang maha pencipta mengabulkan permintaannya.
Dan atas permintaan dari Sang Hiyang Ismaya.
Kepada Sang Hiyang Tunggal Jagad Galantara.
sang maha pencipta alam semesta.
Tubuh dewa ini dibuat dari Gumpalan Awan Hitam. Yg kemudian diberi nama Sang Hiyang Munget.
Kemudian oleh Sang Hiyang Tunggal Jagad Galantara sang maha pencipta alam semesta.
Diberikan tugas untuk memelihara bumi beserta isinya.
Sewaktu waktu Dewa ini turun kemuka bumi dgn wujud yg disesuaikan dgn machluk dibumi.
Untuk mengontrol manusia dimuka bumi ini dan machluk machluk lainnya. Dalam wujud penyamarannya beliau disebut BADRA NAYA. .
atau disebut juga.
KYAHI SEMAR.
Atau BIYUNG atau Eyang Buyut.
Dan masìh banyak lagi nama nama beliau secgai julukan yg diberikan oleh manusia. *
Dan Siapakah sebetulnya sang hiyang ismaya ini. ?!

MINUMAN TEH KAYU SECANG.

Di zaman sekarang ini Minuman teh kayu secang sudah kurang dikenal orang, keberadaannya sudah langka dikonsumsi orang, karena sdh kalah dgn minuman minuman moderen.
Teh kayu secang pada zaman dahulu sangat digemari oleh masyarakat Betawi dan Jawa barat, karena rasanya yg hangat juga memiliki aroma yg khas.
Teh kayu secang berwarna merah bening, penyajiannya diseduh dgn air Hangat dan diberi gula batu. Rasanya agak hangat dan agak pedas.. Minuman
Teh kayu secang kini tinggal kenangan.
Zaman dahulu masyarakat kampung Cakung bila dihari raya idul fitri selalu menyajikan tamu lebaran dgn teh kayu secang.
Tetapi dizaman sekarang ini sdh tdk ada lagi budaya spt itu. Semuanya tinggal kenangan.
R E M P U G . 
Kata Rempug berasal dari bahasa Sunda yg menjadi bahasa Betawi.
Seperti. Kabina bina, inipun dari bahasa sunda, masuk kedalam bahasa betawi bunyinya menjadi Kebina bina.
Sama halnya dgn bahasa REMPUG.
Rempug dapat di artikan.
Sama dengan
AKUR. = Kompak. = Rukun dan Damai.
Didalam kata rempug terselip budaya kerukunan.