Sabtu, 31 Oktober 2015



MASJID AL ALAM DIMARUNDA ADALAH MASJID TERTUA DI JAKARTA.
Masjid Al Alam adalah
salah satu dari 12 obyek
destinasi wisata pesisir di Jakarta Utara, letaknya berada persis di pesisir pantai Marunda.
Konon Masjid Al Alam itu
dibangun hanya dalam
tempo semalam pada
sekitar abad 16.M
dan termasuk salah satu
masjid yang tertua di Jakarta.
Wisata religi dengan
menelusuri jejak Islam di
Jakarta, melalui
peninggalan masjid tua,
merupakan hal yang
menarik.
Masjid Al Alam Marunda yang berlokasi di
Kampung Marunda Pulo
RW 07 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, salah satu tempat yang perlu dikunjungi.
Banyak pengunjung dari dalam dan luar kota yang datang karena daya tarik masjid tsb.
Masjid yang yang berdiri
sekitar abad ke-16 ini
kabarnya masih ada
hubungannya dgn kisah si Pitung, jagoan asal
Betawi.
Menurut cerita turun
temurun, pada abad ke 16.M ketika Fatahillah
membawa pasukan
gabungan Demak-Cirebon menuju Sunda Kelapa, salah satu bangunan yang
pertama didirikan adalah masjid ini, selain untuk tempat ibadah, juga dimanfaatkan untuk
mengatur strategi. Kemudian, masjid ini juga menjadi sarat nilai sejarah perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Pada tahuan 1628-1629,
saat rbuan prajurit
Mataram pimpinan
Bahurekso menyerang
markas VOC yang kini
menjadi gedung Museum Sejarah Jakarta.
Para prajurit Islam ini lebih dulu singgah di Marunda untuk mengatur siasat perang. Lubang kecil berbentuk
setengah oval terdapat di bagian kiri masjid yang dulunya dipakai untuk mengintai bala tentara musuh.
Banyak tokoh Betawi
bersembunyi di masjid ini saat dikejar Belanda, dan katanya mereka akan selamat, karena menurut cerita bila bersembunyi di Masjid ini mereka tidak
akan kelihatan.
Arsitektur masjid Al Alam
memang mengingatkan
kita pada masjid Demak,
namun berskala lebih mini berukuran, 10×10
meter persegi.
Secara fisik bangunan masjid Al Alam
berbentuk rumah joglo
yang ditopang oleh empat pilar bulat seperti kaki bidak catur. Sedangkan
mihrab pada masjid ini pas dengan ukuran badan saja.
dengan menjorok ke
dalam yang terletak di
sebelah kanan mimbar.
Berbeda dengan masjid
tua lain, masjid ini memiliki pebedaan yang
cukup unik yaitu
plafonnya yang hanya
setinggi dua meter dari
lantai dalam.
Sumur tua yang usianya
ratusan tahun terdapat di sebelah kiri masjid.
Sampai saat ini airnya
masih tetap mengalir dan tidak kering meski musim kemarau.
Beberapa bagian masjid
masih asli, di antaranya
tembok di ruang utama
masjid dan hiasan jendela yang terdapat di ruang pengimaman. Bagian dalamnya terbuat dari batu giok.
Tongkat di tempat
mimbar yang terukir
melingkar seperti ular
juga dianggap cukup
istimewa dan hanya
dikeluarkan setiap hari Jumat untuk kutbah. Masjid ini sangat
mengundang pesona bagi para peziarah.
Kedatangan para peziarah dari berbagai daerah.
Tidak lepas dari keistimewaan sejarah
Masjid Al Alam yang masih berhubungan dengan Walisongo ini.
Dengan ramainya para
peziarah, masyarakat bisa mengambil keuntungan dgn menjual makanan di sekitar Masjid Al Alam.
Dan dalam perkembangannya juga membawa manfaat
bagi masyarakat sekitar
Marunda, baik yang
berhubungan dengan
nilai-nilai islami maupun
Dgn kerezekian.
DAN MASJID AL BARKAH DIKAMPUNG BUWARAN CAKUNG JAKARTA TIMUR
Juga salah satu masjid tertua dikampung Cakung.
Masjid Al Barkah tsb didirikan pada abad ke 18. M. Diatas tanah wakaf Kumpi Ridin.
Dahulu pada thn 1970 an bangunan masjid ini tiang dan Dinding dindingnya masih menggunakan kayu pohon nangka, dan halaman depannyapun masih sangat luas, dibelakang masjid terdapat kober pemakaman umum. Namun kini masjid tsb sdh banyak mengalami pemugaran, bangunannya sdh terbuat dari batu bata merah, dan posisi bangunannya telah terdesak oleh jalan raya. Yg kini jaraknya dari pinggir jalan raya hanya tinggal 3 meteran. Dahulu jaraknya dari jalan raya sekitar 10 meteran. Konon Ceritanya Almarhum.
BP. PRESIDEN SOEKARNO Pada Tahun 1960 an. Pernah Sholat juhur dimasjid Al Barkah ini. Ketika beliau akan melakukan kunjungan kewilayah Bekasi.

0 komentar:

Posting Komentar